Minggu, 29 Desember 2013


Judul Buku       : Psikologi perkembangan

Pengarang         : Prof. Dr .Singgih D. Gunarsa

Penerbit            : Libri

Tahun Terbit     : 2012

Tempat Terbit   : Jl. Kwitang 22-23, Jakarta 10420

Tebal                 : 64 Halaman


BAB I
PERANAN ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN ANAK
Pada dasarnya sejak terbentuk manusia baru,manusia akan mengalami perkembangan.perkembangan ini akan dialami manusia secara berbeda-beda hanya dalam hal sifat dan kualitasnya,sesuai tahapan fase perkembangannya. Melalui pendidikan prasekolah,sebagai orangtua harus bervuat sesuatu untuk memperkembangkan kepribadian atau perilaku anak secara keseluruhan sesuai harapan.peranan dan tanggungjawab sebagai orangtua harus dimulai sejak terbentunya anak dalam kandungan.terlebih setelah anak itu dilahirkan.mental anak harus memperoleh kesempatan yang berkembang semaksimal mungkin untuk menghindari kemungkinan-kemungkinan yang terjadi .namun ini juga bukan berarti didikan harus mendahului perkembangan anak,sementara fase kematangan belum sampai.
BAB II
DASAR-DASAR AKTIVITAS ANAK
Ada tiga faktor yang mendasari aktivitas manusia, dan ketiganya dapat diamati pada anak-anak, yaitu
a.     Peranan naluri dalam perbuatan
b.     Refleks dan aktivitas tubuh
c.      Kebutuhan kehendak



1.     Kebutuhan dan Sistem Kebutuhan 
Kebutuhan adalah kekurangan. Artinya, ada sesuatu yang kurang sehingga timbul kehendak untuk memenuhi ayau mencakupinya. Kehendak ini dapat disamakan pula dengan tenaga pendorong supaya berbuat sesuatu, berperilaku.
a.     Kebutuhan fisiologis-organis
Makanan, air dan oksigen termasuk dalam kebutuhan golongan ini. Kebutuhan ini sangat vital untuk melangsungkan hidup. Artinya,  jika kebutuhan-kebutuhan ini tidak terpenuhi, manusia tidak dapat memenuhi kebutuhan primer.
b.    Kebutuhan Psikis
Kalau hal-hal sebelumnya berkaitan dengan suatu yang konkret, kebutuhan pada golongan ini merupakan kebutuhan terhadap sesuatu yang tidak berwujud. Sekalipun kebutuhan ini sering diklasifikasikan sebagai kebutuhan sekunder, hal ini tidak berarti kurang penting bila dibandingkan dengan dengan yang pertama, seolah-olah ada tingkatan yang penting dan kemudian menyusul yang kurang penting. Akan tetapi, kebutuhan golongan kedua ini merupakan faktor yang ikut menentukan tercapainya taraf kesejahteraan , baik dalam halsehat badani, rohani, maupun sosial.
Berikut beberapa contoh kebutuhan psikis:
1.     Kebutuhan kasih sayang ;
2.     Kebutuhan akan rasa aman dan perlindungan, jauh dari perasaan takut dan cemas;
3.     Kebutuhan akan kebebasan menyatakan diri;
4.     Kebutuhan nenjalin hubungan dengan sesam teman, pergaulan;
5.     Kebutuhan akan rasa harga diri;

1.     Perilaku
Perilaku yang dimaksud adalah setiap tindakan yang dipergunakan sebagai alat atau cara agar dapat mencapai suatu tujuan, sehingga kebutuhan terpenuhi atau suatu kehendak terpuaskan.
BAB III
PROSES BELAJAR
A.Hubungan antara proses belajar dan perubahan
          Belajarselalu berhubungan dengan perubahan,baik yang meliputi keseluruhan perilaku maupun yang hanya terjadi pada beberapa aspek kepribadian.perubahan ini dengan sendirinya dialami tiap-tiap,terutama nyata sekali sejak manusia dilahirkan.sejak saat itu,terjadi perubahan-perubahan perkembangan melalui fase-fasenya bersamaan dengan itu juga berlangsung proses belajar.belajar tidak selalu diartikan sebagai sesuatu yang sifatnya semata-mata intelektual (artinya, hanya menyangkut aspek inteligen,kemampuan, dan kecakapan ),tetapi juga menyangkut segi-segi lain.
B.Perumusan belajar
          Banyak ahli merumuskan definisi belajar,seperti :
1.c.t.morgan
          “belajar dapat dirumuskan sebagai suatu perubahan yang relatif menetap dalam perilaku sebagai akibat (hasil) pengalaman yang lalu”
2.r.s.woodworth
          “belajar terdiri dari melakukan sesuatu yang baru,dan sesuatu yang baru ini diresapi (artinya,dimasukkan dalam fungsi ingatan) oleh individu yang kemudian ditampilkan kembali dalam kegiatannya”
C.Teori mengenai proses belajar
1.belajar secara asosiasi
2.belajar menurut hukum pertautan :
          a.hukum kesiapan
          b.hukum pengulangan
          c.hukum efek
3.belajar secara bersyarat (conditioning)
4.belajar secara tidak sengaja
D.Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar :
          1.keadaan khusus seseorang (sifat pribadinya),meliputi : 1)kemampuan 2) kehendak /kemauan 3)umur
          2.keadaan atas bahan yang dipelajari
          3.faktor-faktor yang berhubungan dengan cara belajar
E. Proses belajar
Antara proses belajar da ingatan terdapat suatu hubungan yang erat.tidak mungkin kita dapat mempelajari sesuatu tanpa melalui fungsi ingatan sebagai salah satu aspek atau fungsi psikis.kita telah mengetahui proses belajar berhubungan erat dengan perubahan.perubahan-perubahan ini dialami setapak demi setapak.bermula dari suatu rangsanga yang dipersepsikan,lalu diingat atau diresapi,dilanjutkan dengan menginjak tahap berikutnya,yaitu latihan
F.Hubungan antara proses belajar dan kematangan
Perkembangan anak meliputi berbagai aspek yang dimiliki anak.salah satu contoh adalah perkembangan fisik
BAB IV
BEBERAPA ASPEK MORALITAS PADA ANAK
A.apa itu moralitas?
Moralitas artinya keadaan nilai-nilai moral dalam hubungan dengan kelompok sosial.perilaku yang bermoral artinya tingkah laku yang tidak  sesuai dengan nilai-nilai tata cara atau adat yang ada.
B.Moralitas adalah sesuatu yang dipelajari
Tidak ada yang mampu memperkembangkan nilai-nilai moral seorang diri,nilai-nilai moral bukanlah sesuatu yang diperoleh dari kelahiran, melaikan sesuatu yang diperoleh dari luar.
C.Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan moral
Karena perilaku-perilaku bermoral adalah sesuatu yang diperoleh atau dipelajari dari luar,maka faktor-faktor yang mempengaruhi juga berasal dari luar.
D.Fase-fase dalam perkembangan moral anak
          1.moralitas pada anak 3 tahun
          Perilakunya semata-semata dikuasai oleh golongan yang tidak disadari (impulsif) dengan kecenderungan bahwa apa yang menyenangkan akan diulang,sedang yang memberikan rasa tidak enak atau menyakitkan tidak diulanginya lagi
          2.moralitas pada anak 3-6 tahun
          Pada masa ini,dasar-dasar moralitas terhadap kelompok sosial harus sudah terbentuk.anak tidak lagi terus menerus harus diterangkan mengapa perbuatan ini salah atau benar,tetapi ia perlu ditunjukkan cara berperilaku.
          3.moralitas pada anak 6 tahun-remaja
          Pada masa ini baik anak laki-laki maupun perempuan sama-sama belajar berperilaku sesuai dengan yang diharapkan.

BAB V
PENYESUAIAN DIRI DAN NORMA-NORMA KEHIDUPAN
A.Batas dan norma
Kehidupan manusia dapat berlangsung karena memiliki hubungan timbal balik yang berjalan terus menerus dengan lingkungan dan alam sekelilingnya.dalam hubungan timbal balik dengan lingkungan,manusia bisa dipengaruhi dan mempengaruhi lingkungan tempat ia berada.
B.Penyesuaian diri
Penyesuaian diri ini tidak bisa berlangsung sewenang-wenang karena ada norma-norma.norma tersebut bisa berupa aturan hukum yang tertulis maupun norma adat istiadat,kebiasaan dilingkungan kelompok atau masyarakat tentu
berikut.2 kelompok bentuk penyesuaian diri:
1.adaptif
2.adjustif
C.Macam-macam norma dalam kehidupan
1.norma hukum
2.norma sosial
3.norma moral
D.Faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri
1.penyesuaian diri dipengaruhi oleh hal-hal yang diperoleh dari kelahiran.
2.penyusuaian diri dan kebutuhan-kebutuhan pribadi.
3.penyusuaian diri dan pembentukan kebiasaan

KEUNGGULAN BUKU :
Dalam buku ini banyak memberikan kerangka teoritis dalam mengenal dan mendampingi seorang anak,menyajikan langka-langkah yang praktis yang bisa langsung diterapakan,selain itu buku ini juga dapat membantu memahami dan mendidik anak secara baik.

KELEMAHAN BUKU :
Dalam penggunaan bahasa daalam buku ini tidak begitu menarik dan sulit dimengerti selain itu kurang adanya gambar pendukung yang memperjelas penjelasan uraiannya.

SARAN :
Agar pengarang lebih kreatif dengan cara menambahkan penjelasan uraian dengan gambar






Tidak ada komentar:

Posting Komentar