Judul Buku
: Psikologi perkembangan
Pengarang : Prof. Dr .Singgih D. Gunarsa
Penerbit : Libri
Tahun Terbit : 2012
Tempat Terbit : Jl. Kwitang 22-23, Jakarta 10420
Tebal : 64 Halaman
Pengarang : Prof. Dr .Singgih D. Gunarsa
Penerbit : Libri
Tahun Terbit : 2012
Tempat Terbit : Jl. Kwitang 22-23, Jakarta 10420
Tebal : 64 Halaman
BAB
I
PERANAN
ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN ANAK
Pada dasarnya
sejak terbentuk manusia baru,manusia akan mengalami perkembangan.perkembangan
ini akan dialami manusia secara berbeda-beda hanya dalam hal sifat dan
kualitasnya,sesuai tahapan fase perkembangannya. Melalui pendidikan prasekolah,sebagai orangtua harus bervuat sesuatu
untuk memperkembangkan kepribadian atau perilaku anak secara keseluruhan sesuai
harapan.peranan dan tanggungjawab sebagai orangtua harus dimulai sejak
terbentunya anak dalam kandungan.terlebih setelah anak itu dilahirkan.mental
anak harus memperoleh kesempatan yang berkembang semaksimal mungkin untuk
menghindari kemungkinan-kemungkinan yang terjadi .namun ini juga bukan berarti
didikan harus mendahului perkembangan anak,sementara fase kematangan belum sampai.
BAB
II
DASAR-DASAR
AKTIVITAS ANAK
Ada tiga faktor yang mendasari aktivitas
manusia, dan ketiganya dapat diamati pada anak-anak, yaitu
a. Peranan
naluri dalam perbuatan
b. Refleks
dan aktivitas tubuh
c. Kebutuhan
kehendak
1.
Kebutuhan
dan Sistem Kebutuhan
Kebutuhan adalah kekurangan. Artinya,
ada sesuatu yang kurang sehingga timbul kehendak untuk memenuhi ayau
mencakupinya. Kehendak ini dapat disamakan pula dengan tenaga pendorong supaya
berbuat sesuatu, berperilaku.
a.
Kebutuhan
fisiologis-organis
Makanan, air dan oksigen termasuk dalam
kebutuhan golongan ini. Kebutuhan ini sangat vital untuk melangsungkan hidup.
Artinya, jika kebutuhan-kebutuhan ini
tidak terpenuhi, manusia tidak dapat memenuhi kebutuhan primer.
b.
Kebutuhan
Psikis
Kalau hal-hal sebelumnya berkaitan
dengan suatu yang konkret, kebutuhan pada golongan ini merupakan kebutuhan
terhadap sesuatu yang tidak berwujud. Sekalipun kebutuhan ini sering diklasifikasikan
sebagai kebutuhan sekunder, hal ini tidak berarti kurang penting bila dibandingkan
dengan dengan yang pertama, seolah-olah ada tingkatan yang penting dan kemudian
menyusul yang kurang penting. Akan tetapi, kebutuhan golongan kedua ini
merupakan faktor yang ikut menentukan tercapainya taraf kesejahteraan , baik
dalam halsehat badani, rohani, maupun sosial.
Berikut beberapa
contoh kebutuhan psikis:
1. Kebutuhan
kasih sayang ;
2. Kebutuhan
akan rasa aman dan perlindungan, jauh dari perasaan takut dan cemas;
3. Kebutuhan
akan kebebasan menyatakan diri;
4. Kebutuhan
nenjalin hubungan dengan sesam teman, pergaulan;
5. Kebutuhan
akan rasa harga diri;
1.
Perilaku
Perilaku yang dimaksud adalah setiap
tindakan yang dipergunakan sebagai alat atau cara agar dapat mencapai suatu
tujuan, sehingga kebutuhan terpenuhi atau suatu kehendak terpuaskan.
BAB
III
PROSES
BELAJAR
A.Hubungan antara proses belajar dan
perubahan
Belajarselalu
berhubungan dengan perubahan,baik yang meliputi keseluruhan perilaku maupun
yang hanya terjadi pada beberapa aspek kepribadian.perubahan ini dengan
sendirinya dialami tiap-tiap,terutama nyata sekali sejak manusia dilahirkan.sejak
saat itu,terjadi perubahan-perubahan perkembangan melalui fase-fasenya
bersamaan dengan itu juga berlangsung proses belajar.belajar tidak selalu
diartikan sebagai sesuatu yang sifatnya semata-mata intelektual (artinya, hanya
menyangkut aspek inteligen,kemampuan, dan kecakapan ),tetapi juga menyangkut
segi-segi lain.
B.Perumusan belajar
Banyak
ahli merumuskan definisi belajar,seperti :
1.c.t.morgan
“belajar
dapat dirumuskan sebagai suatu perubahan yang relatif menetap dalam perilaku
sebagai akibat (hasil) pengalaman yang lalu”
2.r.s.woodworth
“belajar
terdiri dari melakukan sesuatu yang baru,dan sesuatu yang baru ini diresapi
(artinya,dimasukkan dalam fungsi ingatan) oleh individu yang kemudian
ditampilkan kembali dalam kegiatannya”
C.Teori mengenai proses belajar
1.belajar secara asosiasi
2.belajar menurut hukum pertautan :
a.hukum
kesiapan
b.hukum
pengulangan
c.hukum
efek
3.belajar secara bersyarat
(conditioning)
4.belajar secara tidak sengaja
D.Faktor-faktor yang mempengaruhi
belajar :
1.keadaan
khusus seseorang (sifat pribadinya),meliputi : 1)kemampuan 2) kehendak /kemauan
3)umur
2.keadaan
atas bahan yang dipelajari
3.faktor-faktor
yang berhubungan dengan cara belajar
E. Proses belajar
Antara proses belajar da ingatan
terdapat suatu hubungan yang erat.tidak mungkin kita dapat mempelajari sesuatu
tanpa melalui fungsi ingatan sebagai salah satu aspek atau fungsi psikis.kita
telah mengetahui proses belajar berhubungan erat dengan perubahan.perubahan-perubahan
ini dialami setapak demi setapak.bermula dari suatu rangsanga yang
dipersepsikan,lalu diingat atau diresapi,dilanjutkan dengan menginjak tahap
berikutnya,yaitu latihan
F.Hubungan antara proses belajar dan
kematangan
Perkembangan anak meliputi berbagai
aspek yang dimiliki anak.salah satu contoh adalah perkembangan fisik
BAB
IV
BEBERAPA
ASPEK MORALITAS PADA ANAK
A.apa itu moralitas?
Moralitas artinya keadaan nilai-nilai
moral dalam hubungan dengan kelompok sosial.perilaku yang bermoral artinya
tingkah laku yang tidak sesuai dengan
nilai-nilai tata cara atau adat yang ada.
B.Moralitas adalah sesuatu yang
dipelajari
Tidak ada yang mampu memperkembangkan
nilai-nilai moral seorang diri,nilai-nilai moral bukanlah sesuatu yang
diperoleh dari kelahiran, melaikan sesuatu yang diperoleh dari luar.
C.Faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan moral
Karena perilaku-perilaku bermoral adalah
sesuatu yang diperoleh atau dipelajari dari luar,maka faktor-faktor yang
mempengaruhi juga berasal dari luar.
D.Fase-fase dalam perkembangan moral
anak
1.moralitas
pada anak 3 tahun
Perilakunya
semata-semata dikuasai oleh golongan yang tidak disadari (impulsif) dengan
kecenderungan bahwa apa yang menyenangkan akan diulang,sedang yang memberikan
rasa tidak enak atau menyakitkan tidak diulanginya lagi
2.moralitas
pada anak 3-6 tahun
Pada
masa ini,dasar-dasar moralitas terhadap kelompok sosial harus sudah
terbentuk.anak tidak lagi terus menerus harus diterangkan mengapa perbuatan ini
salah atau benar,tetapi ia perlu ditunjukkan cara berperilaku.
3.moralitas
pada anak 6 tahun-remaja
Pada
masa ini baik anak laki-laki maupun perempuan sama-sama belajar berperilaku
sesuai dengan yang diharapkan.
BAB
V
PENYESUAIAN
DIRI DAN NORMA-NORMA KEHIDUPAN
A.Batas dan norma
Kehidupan manusia dapat berlangsung
karena memiliki hubungan timbal balik yang berjalan terus menerus dengan
lingkungan dan alam sekelilingnya.dalam hubungan timbal balik dengan
lingkungan,manusia bisa dipengaruhi dan mempengaruhi lingkungan tempat ia berada.
B.Penyesuaian diri
Penyesuaian diri ini tidak bisa
berlangsung sewenang-wenang karena ada norma-norma.norma tersebut bisa berupa
aturan hukum yang tertulis maupun norma adat istiadat,kebiasaan dilingkungan
kelompok atau masyarakat tentu
berikut.2 kelompok bentuk penyesuaian
diri:
1.adaptif
2.adjustif
C.Macam-macam norma dalam kehidupan
1.norma hukum
2.norma sosial
3.norma moral
D.Faktor-faktor yang mempengaruhi
penyesuaian diri
1.penyesuaian diri dipengaruhi oleh
hal-hal yang diperoleh dari kelahiran.
2.penyusuaian diri dan
kebutuhan-kebutuhan pribadi.
3.penyusuaian diri dan pembentukan
kebiasaan
KEUNGGULAN BUKU :
Dalam buku ini banyak memberikan
kerangka teoritis dalam mengenal dan mendampingi seorang anak,menyajikan
langka-langkah yang praktis yang bisa langsung diterapakan,selain itu buku ini
juga dapat membantu memahami dan mendidik anak secara baik.
KELEMAHAN BUKU :
Dalam penggunaan bahasa daalam buku ini
tidak begitu menarik dan sulit dimengerti selain itu kurang adanya gambar
pendukung yang memperjelas penjelasan uraiannya.
SARAN :
Agar pengarang lebih kreatif dengan cara
menambahkan penjelasan uraian dengan gambar